The Endless Cycle of Work, Consumption, and More Work
Pernah nggak sih, di tengah hari-hari yang super sibuk, tiba-tiba ada momen beberapa hari ke depan di mana lo nggak ngapa-ngapain? Kalau pernah, atau bahkan sering, lo pasti tahu rasanya.
Kadang lo seneng, kadang sedih, atau mungkin capek banget.
Gue pribadi sering ngalamin hal kayak gitu. Tapi, sebagai introvert, gue lebih sering seneng kalau nggak ada kerjaan, bisa buang waktu sendiri doing nothing berhari-hari. Sayangnya, sekarang udah nggak bisa lagi. Meski banyak yang bilang gue rajin kerja, tapi rasanya gue nggak begitu.

King Of The Hill Eating GIF
Lalu, gue mulai mikir, waktu yang terus berjalan ini sayang banget kalau dilewatkan tanpa makna. Akhirnya, gue puter lagu The Clash – “The Magnificent Seven.” Lagu ini, menurut gue, penuh sindiran. Sindiran buat siapa?
You’re frettin’, you’re sweatin’ 
But did you notice, you ain’t gettin’ 
You’re frettin’, you’re sweatin’ 
But did you notice, not gettin’ anywhere.
Liriknya nyindir banget, kan? Lagu ini masih jadi favorit gue karena gue suka nyindir diri sendiri. Seperti judul artikel ini, lagu ini ngomongin tentang siklus kerja yang nggak ada habisnya. Pernah ngerasain?
Balik ke pertanyaan awal, kadang siklus produktif itu bikin capek, sedih, karena mungkin lo ngerjain sesuatu yang nggak bermakna, nggak bikin senang, dan cuma menghasilkan uang. Rasanya capek banget.
 
Classic Film Time GIF by Warner Archive


Jam 8 masuk kerja, nunggu jam 12 buat istirahat, makan siang jam 1, jam 3 udah nungguin jam 5 karena pengen buru-buru pulang. Sampai rumah, udah capek, nggak ada energi selain nonton YouTube dan tidur. Nunggu weekend tapi pas weekend datang, lo juga udah nggak ada energi buat ngapa-ngapain.
Jam 8 masuk kerja, nunggu jam 12 buat istirahat, makan siang jam 1, jam 3 udah nungguin jam 5 karena pengen buru-buru pulang. Sampai rumah, udah capek, nggak ada energi selain nonton YouTube dan tidur. Nunggu weekend tapi pas weekend datang, lo juga udah nggak ada energi buat ngapa-ngapain.
Siklus ini nggak akan ada habisnya kalau lo nggak coba ubah. Ubah keadaan jadi hal yang lo suka, atau aktivitas yang bisa lo maknai, atau ubah mindset jadi lebih menyenangkan.
Menurut penelitian dari Harvard Business Review, menemukan makna dalam pekerjaan bisa meningkatkan kepuasan dan kebahagiaan secara signifikan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa karyawan yang merasa pekerjaannya bermakna 3 kali lebih mungkin untuk tetap tinggal di perusahaan mereka, 1,7 kali lebih puas dengan pekerjaan mereka, dan 1,4 kali lebih terlibat di tempat kerja.Jadi, penting banget untuk kita mencari makna dalam apa pun yang kita lakukan. Mulai dari pekerjaan, hobi, sampai aktivitas sehari-hari, semuanya bisa jadi lebih berarti kalau kita mau mengubah cara pandang kita. Daripada cuma fokus pada hasil atau uang, tanpa melupakan bahwa lo hidup didunia ini.
Gue dan temen-temen gue yang lainnya juga lagi belajar, maka dari itu website ini dibuat, belum tau ini jangka panjang akan menjadi apa, tapi kami melihat semua ini bermakna dan membuat kami senang.